ekspresikan diri

Kamis, 02 Juli 2015

PEMELIHARAAN SAPI PERAH PEDET DAN DARA

TUGAS TATA LAKSANA PEMELIHARAAN
SAPI PERAH PEDET DAN DARA
Nama : Indah Sari M.Pohan
Kelas : Agribisnis Sapi Perah kelas A
Soal :
1. Apa yang anda ketahui tentang :
a. sapi perah pedet dan dara
b. penyapihan
c. prosedur penyapihan
d. tujuan pemeliharaan dara
e. dewasa kelamin
f. umur berapa betina siap di kawinkan
2. buatlah pedoman pemberian susu dan pakan pedet hingga lepas sapih!
3. Jelaskan hal-hal yang perlu doperhatikan pada saat memberi pakan hijauan pada pedet dan dara!
4. Jelaskan bagaimana kriteria sapi perah pedet yang baik
5. Ciri-ciri pedet siap sapih
6. Jalaskan zat makanan yang dapat dicerna sapi pedet!
Jawaban :
1. Apa yang and ketahui tentang
a. Sapi perah pedet dan dara
• sapi perah pedet
Sapi perah pedet adalah anak sapi yang baru lahir sampai umur 8 bulan. Pedet memerlukan perawatan yang lebih selektif dibandingkan dengan sapi-sapi dewasa lainnya karena pedet sangat rentan terhadap serangan penyakit dan di samping itu pemeliharaan pedet yang baik akan berpengaruh terhadap berhasilnya usaha peternakan. Karena kesalahan dalam pemeliharaan dan penanganan pedet berumur 0-3 bulan dapat menyebabkan pedet mati lemas pada saat lahir, lemah, infeksi dan sulit di besarkan

• Sapi perah dara
Sapi perah dara (heifers) adalah sapi yang berumur 8 – 24 bulan atau belum pernah beranak. Sapi dara ini juga nantinya yang akan dijadikan sebagai pengganti induk (replacement stock). Pada umumnya sapi dara ini dipelihara secara insentif untuk mendapatkan indukan yang unggul.

b. Penyapihan
Penyapihan adalah proses pengenalan mamalia muda khsusunya pedet dengan sumber pakan dewasa dan perlahan lahan menghentikan pemberian air susu . . Pedet dapat disapih pada umur 3-4 bulan tergantung dari kondisi pedet. Jika bobot badannya sudah memenuhi yaitu kurang lebih 150 kg maka barulah pedet boleh di sapih. Tujuan penyapihan adalah untuk menghemat biaya pembesaran pedet, meningkatkan volume susu yang dapat dijual dan Sebagai Persiapan replacement indukan.

c. Prosedur penyapihan
Proses Penyapihan dimulai secara bertahap yaitu 20 hari sebelum penyapihan umur 3 bulan tetapi penyapihan dini dimulai pada umur 14 hari. Dimana dalam umur 14 hari konsumsi susu semakin di kurangi sedikit demi sedikit dan pemberian pakan yang mengandung serat kasar mulai diperkenalkan pada pedet untuk merangsang pertumbuhan lambung terutama rumen pedet.
Apabila akan dilakukan penyapihan pedet harus dalam kondisi sehat (normal) yaitu bobot badan sudah mencapai kurang lebih 150 kg dan sudah mengkonsumsi konsentrat formula pedet (calf starter) sebanyak 0,5 kg/hari atau lebih. Dan pada saat akan penyapihan konsumsi susu sedikit demi sedikit dikurangi dan konsumsi hijauan ataupun konsentrat mulai di tambahkan untuk mencegah stress pada saat pedet disapih.

d. Tujuan pemeliharaan dara
Heifers atau sapi perah betina merupakan sapi perah yang berumur 8-24 bulan atau sampai beranak pertama kali. Tujuan utama pembesaran sapi dara (heifer) adalah sebagai calon induk maka perlu sekali diperhatikan kriteria-kriteria sebagai calon induk, antara lain :


• Berasal dari turunan yang mempunyai produksi susu yang tinggi
• Menunjukan pretumbuhan yang baik dan normal
• Bebas dari cacat tubuh dan penyakit

Pembesaran sapi perah dara untuk dijadikan calon induk ditujukan terhadap dua kepentingan, yaitu:
 Pengganti Induk
Pada suatu usaha sapi perah sangat sering terjadi adanya pengeluaran (culling) sapi perah induk dalam setiap tahunnya yang mencapai prosentase 25%. Oleh karena itu, jumlah sapi dara yang akan dijadikan seagai induk pengganti (replacement stock) seharusnya disesuaikan dengan jumlah induk yang akan di culling (pengeluaran) dan ditambah dengan jumlah mortalitas yang mungkin terjadi pada sapi dara tersebut.
 Pengembangan Usaha
Pengembangan usaha dengan cara menambah populasi induk dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
a. Membersarkan sapi perah dara yang berasal dari turunan sapi perah sendiri (self replacement)
b. Membeli sapi dari luar

e. Dewasa kelamin
Dewasa kelamin adalah suatu keadaan dimana sapi jantan atau betina proses reproduksinya mulai berfungsi secara maksimal dimana jumlah spermatozoa atau ovum yang normal jauh lebih banyak. umumnya pada ternak dewasa kelamin didahului dengan pubertas, sedangkan dewasa tubuh didahului dengan dewasa kelamin. Faktor-faktor yang mempengaruhi dewasa kelamin adalah : makanan, iklim, Keturunan/genetic & manajemen.

f. Umur betina siap kawin
Sapi perah dara sudah siap dikawinkan setelah mencapai umur 15 - 18 bulan dan berat badan (minimal 280-300 kg). Hal tersebut disebabkan karena sapi yang bersangkutan telah mendapatkan pakan yang cukup dan mencapai berat badan yang di kehendaki atau setelah sapi tersebut mengalami dewasa kelamin dan dewasa tubuh dimana pada saat itu reproduksi telah berfungsi secara optimal sehingga akan menghasilkan keturunan yang baik (unggul). Dan sapi yang akan di kawinkan harus sedang dalam kondisi birahi.

2. Pedoman pemberian susu dan pakan pedet hingga lepas sapih
Tabel 1. Jumlah pemberian air susu (kg), calf starter (kg), dan rumput kering pada pedet umur 1 – 9 minggu (masa sapih)
Umur Berat badan (kg) Pakan
Air susu
(L) Milk Replacer (L) Calf starter (kg) Rumput kering (hay) (kg) Air minum
Lahir 35 Kolostrum - - -
1 minggu 35 4 4 - - Selalu tersedia (adlibitum)
2 minggu 39 4 4 0,2 0,1
3 minggu 43 4 4 0,2 0,1
4 minggu 47 4 4 0,3 0,2
5 minggu 51 3 3 0,4 0,3
6 minggu 55 2,5 2,5 0,5 0,4
7 minggu 59 2 2 0,8 0,6
8 minggu 63 1 1 1,0 0,8
9 minggu 67 - - 1,0 – 1,2 0,8 – 1,0
Keterangan :
• Pada saat usia 0-7 hari pedet hanya diberi kolostrum dari induk saja.
• Pada saat umur 7-14 hari pedet sudah mulai diberi susu murni sebagai pengganti kolostrum dari induk.
• Pada saat umur 2 minggu sudah mulai diberikan calf stater (konsentrat pemula) dan hijauan guna untuk merangsang pertumbuhan rumen.
• Pada saat 3-5 minggu pedet diberi Milk Replacer.
• Pada umur 2 bulan konsumsi susu pada pedet sudah semakin sedikit dan konsumsi hijauan nya semakin banyak. Karena pada saat umur 2 bulan rumen pedet sudah mulai berfungsi secara optimal.

3. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat memberi pakan hijauan pada pedet dan dara

• Berikan rumput yang berkualitas baik yang bertekstur halus supaya mudah dicerna,
• Jangan memberikan silase pada pedet (sering berjamur), selain itu pedet belum bisa memanfaatkan asam dan NPN yang banyak terdapat dalam silase,
• Konsumsi hijauan harus mulai banyak setelah memasuki fase penyapihan,
• Usahan hijauan yang diberikan dalam bentuk kering supaya sapi tidak kembung, dan
• Jangan langsung memberikan hijauan yang baru disabit di pagi hari (masih berembun) pada sapi melainkan di jemur/dikeringkan terlebih dahulu untuk menghidari cacingan pada sapi.


4. Kriteria sapi perah pedet yang baik
• Pertumbuhan badan cepat
• Kulit lentur serta Bulu halus dan mengkilap
• Berat badan pada saat lahir 10% dari berat badan induk
• Pada umur kurang lebih 3 bulan bobot badan sudah mencapai 150 kg
• Kaki kokoh dan kuat
• Bergerak lincah dan energik
• Matanya cerah serta liur di mulut tidak menetes


5. Ciri-ciri pedet siap sapih
Adapun ciri-ciri pedet siap sapih adalah :
• Sudah tidak lagi menyusu pada induknya
• Berumur kurang lebih 3 – 4 bulan (90 -120 hari)
• Bobot badan sudah mencapai kurang lebih 150 kg
• Pedet dalam kondisi sehat dan sudah mengkonsumsi konsentrat formula pedet (calf starter) sebanyak 0,5 kg/hari atau lebih.
• Sudah mulai mengkonsumsi hijauan walaupun dalam jumlah sedikit.
• Pedet sudah mulai mengkonsumsi 1,4 - 1,8 kg hijauan setiap harinya.
• Kandangnya sudah dipisah dari induknya.
Nb : umur tidak terlalu menjadi patokan dalam menyapih pedet, tapi yang menjadi patokan adalah kondisi tubuh (berat badan pedet)
6. Zat makanan yang dapat dicerna sapi pedet
• Pada saat usia 0-7 hari lambung pedet hanya mampu mengkonsumsi susu, oloh karena itu, pada umur 0-7 hari pedet hanya diberi kolostrum dari induk saja.
• Pada saat umur 7-14 hari pedet sudah mulai diberi susu murni sebagai pengganti kolostrum dari induk.
• Pada saat umur 2-3 minngu sudah mulai diberikan calf stater (konsentrat pemula) dan hijauan guna untuk merangsang pertumbuhan rumen. Selain itu pemberian calf stater juga berfungsi supaya pedet tidak kekurangan kalsium dan fosfor setelah lepas sapih.
• Pada saat 3-5 minggu pedet diberi Milk Replacer. Milk Replacer jangan diberikan pada pedet yang berusia kurang dari 2 minggu karna pedet belum bisa mencerna pati-patian dan protein selain casein (protein susu).
• Jangan memberikan silase pada pedet karna (sering berjamur), selain itu pedet belum bisa memanfaatkan asam dan NPN yang banyak terdapat dalam silase.
• Pada umur 2 bulan konsumsi susu pada pedet sudah semakin sedikit dan konsumsi hijauan nya semakin banyak. Karena pada saat umur 2 bulan rumen pedet sudah mulai berfungsi secara optimal.


Referensi
http://www.petanihebat.com/2014/10/cara-pemberian-pakan-pada-pedet.html
http://peternaksapitemanggung.blogspot.com/
http://demasetyaajip.blogspot.com/2009/06/makalah-manajemen-pemeliharaan-dan.html
https://dodee88.wordpress.com/2009/05/31/cara-perawatan-sapi-pedet/
http://laporankuahmadmujahidin6133.blogspot.com/2012/06/perawatan-sapi-dara-heifer.html







Tidak ada komentar:

Posting Komentar