LAPORAN STRUKTUR DAN FUNGSI RESPIRASI SERTA PARU-PARU PADA HEWAN
( SAPI )
DISUSUN OLEH :
INDAH SARI M. POHAN
PENDIDIKAN DIPLOMA III
AGRIBISNIS SAPI PERAH
DIVISI KERJASAMA PENDIDIKAN TINGGI PPPPTK
PERTANIAN CIANJUR, PT. ULTRAJAYA TBK JOINT PROGRAM
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta karuniaNya sehingga penulisdapat menyelesaikan laporan mengenai sistem respirasi pada ternak sapi.
Laporanini disusun guna melengkapitugaspembelajaran mata kuliah biologi
Pada kesempatan ini tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada:
1. Pak Urip selakudosenpembimbing.
2. Pak sunaryo selaku dosen mata kuliah biologi.
3. Orang tuatercinta yang telahmemberdukunganbaik material maupun spiritual.
4. Teman-temanASP Batch 2 dansemuapihak yang telahberpartisipasidalampenyelesaian laporan ini
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang.Hasil laporan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca, dan masyarakat yang berkepentingan.
Cianjur, 17 November 2014
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang. 4
B. Tujuan. 5
C. Manfaat. 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. PengertianSistemRespirasi. 6
B. Proses RespirasiPadaHewan (ruminansia). 6
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. SaluranPernapasan/Respirasi Sapi (ruminansia). 8
B. MekanismePernapasan. 10
BAB IV. PENUTUP
A. Kesimpulan. 12
B. Saran. 12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alat respirasi adalah alat atau bagian tubuh tempat O2 dapat berdifusi masuk dan sebaliknya CO2 dapat berdifusi keluar.Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang satu dengan hewan yang lain, ada yang berupa paru-paru, insang, kulit, trakea, dan paru paru buku, bahkan ada beberapa organisme yang belum mempunyai alat khusus sehingga oksigen berdifusi langsung dari lingkungan ke dalam tubuh, contohnya pada hewan bersel satu, porifera, dan coelenterata.Pernafasan mempunyai 2 arti yang sangat berbeda pernafasan oksigen (O2) dalam matabolisme karbohidrat dan berbagai molekul organik lainnya dan suatu proses yang melibatkan pertukaran O2 dan CO2 di antara berbagai sel suatu organisme dan lingkungan luar.
Sebagian besar sel tubuh memperoleh energi dari reaksi kimia yang melibatkan O2.Sel itu harus mampu melenyapkan CO2 yang merupakan hasil akhir utama dari metabolisme oksidasi. Organisme bersel satu pertukaran O2 dan CO2 terjadi secara langsung dengan lingkungan luar, tetapi hal itu sama sekali tidak mungkin untuk sebagian besar sel organisme yang kompleks seperti manusia maupun hewan/ternak. Oleh karena itu, evaluasi hewan besar memerlukan perkembangan suatu sistem khusus yaitu sistem respirasi (pernafasan) untuk pertukaran O2 dan CO2 bagi hewan tersebut dengan lingkungan sekitarnya meliputi : paru-paru, jalan udara ke paru-paru, dan struktur dada yang bertanggung jawab terhadap gerakan udara keluar dan masuk ke paru-paru.
Terdapat lima fungsi utama dari sistem respirasi, yaitu Menyediakan permukaan untuk pertukaran gas antara udara dan system aliran darah,Sebagai jalur untuk keluar masuknya udara dari luar ke paru-paru,Melindungi permukaan respirasi dari dehidrasi, perubahan temperature, dan berbagai keadaan lingkungan atau melindung system respirasi itu sendiri dan jaringan lain dari pathogen,Sumber produksi suara termasukuntuk berbicara, menyayi, dan bentuk komunikasi lainnya,Memfasilitasi deteksi stimulus olfactory dengan adanya reseptor olfactory di superior pada rongga hidung.
B. Tujuan
Untuk mengetahui bagian-bagian saluran respirasi pada hewan (ruminansia) dan untuk menjelaskan fungsi bagian masing-masing organ tersebut.
C. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh adalah agar dapat mengetahui bagian-bagian saluran respirasi pada hewan (ruminansia) dan mengetahui bagaimana fungsi organ respirasinya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian sistem respirasi
Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran karbondioksida hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida ke lingkungan.Sistem.
Pernafasan pada dasarnya dibentuk oleh jalan atau saluran nafas dan paru-paru beserta pembungkusnya (pleura) dan rongga dada yang melindunginya.Di dalam rongga dada terdapat juga jantung di dalamnya.Rongga dada dipisahkan dengan rongga perut oleh diafragma.Di dalam tubuh manusia dan hewan, energi kimia dalam makanan dapat digunakan setelah dioksidasi di dalm tubuhnya. Proses menghasilkan energi melalui oksidasi bahan makanan di dalam sel-sel tubuh disebut respirasi sel. Respirasi sel terdiri atas respirasi aerob dan respirasi anaerob. Respirasi aerob adalah proses pembakaran bahan makanan dengan membutuhkan oksigen (O2). Respirasi anaerob adalah suatu proses pembakaran bahan makanan dengan tidak membutuhkan oksigen (O2). Respirasi adalah semua proses kimia maupun fisika dimana organisme melakukan pertukaran udara dengan lingkungannya. Respirasi menyangkut dua proses, yaitu respirasi eksternal dan respirasi internal.Terjadinya pergerakan karbondioksida ke dalam udara alveolar ini disebut respirasi eksternal.Respirasi internal dapat terjadi apabila oksigen berdifusi ke dalam darah.Respirasi eksternal tergantung pada pergerakan udara kedalam paru-paru.
B. Proses respirasi pada hewan (ruminansia)
Respirasi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu :Respirasi Luar yang merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara. Respirasi dalam yang merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel tubuh.Dalam mengambil nafas ke dalam tubuh dan membuang napas ke udara dilakukan dengan dua cara pernapasan yaitu yang pertama Respirasi / Pernapasan Dada.Pernapasan ini di lakukan oleh otot antar tulang rusuk luar berkontraksi atau mengerut, Tulang rusuk terangkat ke atas, kemudian rongga dada membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam dada kecil sehingga udara masuk ke dalam badan.Kemudian yang kedua proses Respirasi / Pernapasan Perut yang dilakukan oleh otot difragma pada perut mengalami kontraksi,kemudian Diafragma datar,kemudian volume rongga dada menjadi besar yang mengakibatkan tekanan udara pada dada mengecil sehingga udara masuk ke paru-paru.
Sapi betina (dalam keadaan tidur) mempunyai TV = 3100 ml; sedangkan dalam posisi berdiri adalah 3800 ml. Normalnya kambing butuh kurang lebih 300 liter oksigen perhari. Dalam keadaan tubuh bekerja berat maka oksigen atau O2 yang diperlukan pun menjadi berlipat-lipat kali dan bisa sampai 10 hingga 15 kalilipat. Ketika oksigen tembus selaput alveolus, hemoglobin akan mengikat oksigen yang banyaknya akan disesuaikan dengan besar kecil tekanan udara.
Pada pembuluh darah arteri, tekanan oksigen dapat mencapai 100 mmHg dengan 19 cc oksigen. Sedangkan pada pembuluh darah vena tekanannya hanya 40 milimeter air raksa dengan 12 cc oksigen. Oksigen yang kita hasilkan dalam tubuh kurang lebih sebanyak 200 cc di mana setiap liter darah mampu melarutkan 4,3 cc karbondioksida / CO2. CO2 yang dihasilkan akan keluar dari jaringan menuju paruparu dengan bantuan darah(john kimbal,2000)
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Saluran Pernapasan/Respirasi Kambing (ruminansia)
1. Rongga hidung (cavum Nasalis)
Hidung merupakan alat pernapasan yang paling awal yang dilalui udara.Di dalam rongga hidung mengalami penyaringan dan penghangatan.Penyaringan ditunjukkan kepada benda-benda asing yang tidak berbentuk gas, misalnya debu.Benda tersebut dihalangi oleh rambut-rambut halus (silia) yang tumbuh keluar.Penghangatan yaitu mengubah suhu udara agar sesuai dengan suhu tubuh.Penghangatan ini terjadi akibat kontaknya silia tersebut dengan permukaan selaput lendir sehingga menjadi lembab. Jaringan yang terdapat di dalam rongga hidung adalah epithelium silindris bersilia
2. Pharink (Rongga Tekak)
Pharink merupakan rongga persimpangan antara jalan pernapasan dengan jalan makanan (esophagus).Di dalam faring terdapat katup penutup rongga hidung yang disebut uvula atau anak tekak.Selain itu juga terdapat epiglotis yang berfungsi untuk mengatur pergantian perjalanan pernapasan dan makanan pada persimpangan tersebut.
3. Larink (Pangkal Tenggorokan)
Merupakan daerah pangkal batang tenggorokan yang bertindak sebagai daerah pembentukan suara, dimana di dalamnya terdapat tulang rawan yang membentuk jakun.Di dalam laring terdapat selaput suara yang ketegangannya diatur oleh serabut-serabut otot, sehingga dapat menghasilkan tinggi rendahnya nada yang diperlukan.
4. Trakea (Batang Tenggorokan)
Merupakan saluran respirasi yang befungsi sebagai saluran udara dan panjangnya ±10 cm serta terdiri dari 16-20 gelang cincin.Cincin-cincin ini terdiri dari tulang-tulang rawan yang berbentuk seperti kuku kuda (huruf C). Trakea ini terdiri dari 3 lapis yaitu :
a) Lapis luar terdiri atas jaringan ikat
b) Lapis tengah terdiri dari otot polos dan cincin tulang rawan
c) Lapis terdalam terdiri atas jaringan epitel bersilia yangmenghasilkan banyak lendir yang berfungsi untukmenangkap dan mengembalikannya kehulu saluranpernapasanbenda-benda asing yang akan masuk ke dalam peru-paru.
5. Bronkus (Cabang Batang Tenggorokan)
Merupakan cabang batang tenggorokan yang terletak di dalam dada.Batang bronkus menuju ke paru-paru kanan dan paru-paru kiri.Paru-paru kanan lebih gampang rusak karena letaknya yang lebih tegak dibanding paru-paru kiri.Di dalam paru-paru tiap bronkus membentuk cabang-cabang yang disebut bronkiolus.Dinding bronkus juga terdiri atas tiga lapis yaitu jaringan ikat, otot polos dan jaringan epitel, seperti pada trakea, perbedaannya adalah dinding trakea jauh lebih tebal dan cincin tulang rawan pada bronkus tidak berbentuk lingkaran sempurna. Sel-sel epitel bersilia pada bronkus semakin lama akan berubah menjadi sisik epitel.
6. Bronkiolus
Brokiolus adalah anak cabang dari batang tenggorok yang terdapat dalam rongga tenggorokan kita dan akan memanjang sampai ke paru-paru. Jumlah cabang bronkiolus yang menuju paru-paru kanan dan kiri tidak sama. Bronkiolus yang menuju paru-paru kanan mempunyai 3 cabang, sedangkan bronkiolus yang menuju paru-paru sebelah kiri hanya bercabang 2.Bronkiolus adalah cabang dari bronkus dan memiliki dinding yang lebih tipis, pada ujung bronkiolus terdapat banyak sekali gelembung-gelembung kecil yang dinamakan alveolus.
7. Pulmo (Paru-Paru)
Paru-paru terletak di dalam rongga dada di kanan dan kiri jantung dan dilindungi oleh tulang-tulang rusuk yang berbentuk sangkar.Paru-paru dibungkus oleh selaput yang disebut Pleura.Pleura ini merupakan selaput tipis rangkap dua.Diantara selaput tersebut dengan paru-paru terdapat cairan limfa, yang berfungsi untuk melindungi paru-paru dari gesekan pada waktu mengembang dan mengempis.Paru-paru kanan memiliki tiga lobus sedang paru-paru kiri hanya memiliki dua lobus.Mengembang dan mengempisnya paru-paru disebabkan perubahan tekanan dalam rongga dada.Di dalam paru-paru terdapat alveolus yang merupakan saluran akhir dari sistem pernapasan.Alveolus berupa gelembung-gelembung udara.Pada bagian alveolus ini terjadi pertukaran oksigen dari udara bebas ke sel-sel darah dan karbondioksida dari darah ke udara bebas.Pertukaran ini terjadi secara difusi yang berhubungan dengan kapiler-kapiler darah.Pada paru-paru terdapat kurang lebih 300 juta alveolus.
B. Mekanisme Pernapasan
Sapi (ruminansia) bernapas melalui dua tahap yaitu inspirasi (menghirup udara) dan ekspirasi (menghembuskan udara). Inspirasi adalah proses pengambilan udara dimana udara masuk ke dalam tubuh. Ekspirasi adalah proses pengeluaran udara dari dalam tubuh.
Berdasarkan otot yang berperan aktif, pernapasan manusia dan mamalia dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Pernapasan Dada
Yang berperan adalah otot-otot antarrusuk atau interkostal untuk menggerakkan tulang-tulang rusuk. Mekenismenya sebagai berikut:
a. Inspirasi, otot tulang rusuk bagian luar berkontraksimaka tulang rusuk terangkat sehingga volume rongga dada membesar. Akibatnya tekanan dalam paru-paru mengecil sehingga udara diluar mempunyai tekanan yang lebih besar masuk ke dalam paru-paru.
b. Ekspirasi, bila otot-otot tulang rusuk bagian luarberelaksasi yaitu tulang rusuk dan tulang dada turun kembali sehingga volume rongga dada mengecil. Oleh karena itu tekanan bagian luar paru-paru lebih kecil daripada bagian dalam sehingga udara keluar dari paru-paru.
2. Pernapasan Perut
Yang berperan dalam pernapasan ini adalah otot diafragma (sekat antara rongga dada dan rongga perut).Mekanismenya adalah sebagai berikut:
a) Inspirasi, bila otot diafragma berkontraksi sehingga mendatar, maka rongga dada membesar. Oleh karena itu tekanan uara menjadi kecil sehingga udara masuk ke dalam paru-paru.
b) Ekspirasi, bila otot diafragma berelaksasi, makarongga dada mengecil. Akibatnya tekanan di paru-paru membesar sehingga udara keluar dari paru-paru.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Organ saluran respirasi pada Sapi yaitu rongga hidung (cavum nasalin), pharink (rongga tekak), larink (pangkal tenggotokan), trakea (batang tenggorokan), bronkus (cabang tenggorokan), bronkiolus dan pulmo (paru-paru).
2. Fungsi organ respirasi pada Sapi yaitu Rongga hidung (cavum nasalin) berfungsi menangkap benda asing yang masuk di saluran pernapasan dan berfungsi menyaring kotoran yang masuk,pharink(rongga tekak) berfungsi untuk mengatur pergantian perjalanan pernapasan dan makanan pada persimpangan saluran tersebut, larink (pangkal tenggotokan) berfungsi sebagai daerah pembentuk suara, trakea (batang tenggorokan) berfungsi untuk menangkap dan mengembalikannya ke hulu saluran pernapasan benda-benda asing yang akan masuk ke dalam peru-paru, bronkus (cabang tenggorokan) yang berfungsi membawai udara menuju keparu-paru, bronkiolus berfungsi sebagai media yang menghubungkan oksigen yang kita hirup agar mencapai paru-paru dan dan pulmo (paru-paru) berfungsi sebagai tempat terjadi pertukaran oksigen dari udara bebas ke sel-sel darah dan karbondioksida dari darah ke udara bebas.
B. Saran
Sebaiknya tugas yang diberikan tidak hanya mahasiswa mencari materi lewat literatur tetapi disertai dengan pengamatan secara langsung misalnya melalui miniatur fisiologi sapi dan bagian-bagiannya
DAFTAR PUSTAKA
Frandson, R.D. 1986. Anatomi dan Fisiologi Ternak Edisi II. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.
Joko,Dwi. 2000. Pengertian Dan Fungsi Bronkiolus.http://upload.wikimedia .org//pengertian dan fungsi bronkiolus (kendari, 28 Mei 2014).
Kasim,Baharudin,1995.Sistem Pernapasan Pada Hewan Ternak Ruminansia http://upload.wikimedia.org/wikipedi (Kendari, 28 Mei 2014).
Kimball, John W,2000.Biologi Jilid 3. Penerbit Erlangga: Jakarta.
Priadi, Arif, 2000.Anatomi dan fisiologi ternak.Yudhistira.Jakarta.
Schmidt,1997. Animal Physiology Fifth Edition.Cambidge Universiti Press.
Australia.
Sumangga, 2012.Sistem Respirasi Kambing.http ://upload.wikimedia.org/system respirasi kambing (kendari 28 Mei 2014).
Swenson. 1997. Duke’s Physiology of Domestic Animal.Unisev.USA.
"keberanian sejati ibarat layang-layang, terjangan angin takkan menjatuhkannya, justru akan menerbangkannya lebih tinggi"
Selasa, 30 Juni 2015
KERUPUK SUSU
LAPORAN PRAKTIKUM
PEMBUATAN KERUPUK SUSU
Disusun Oleh :
INDAH SARI M. POHAN
PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III
AGRIBISNIS SAPI PERAH
DIVISI KERJASAMA PENDIDIKAN TINGGI PPPPTK
PERTANIAN CIANJUR,PT. ULTRAJAYA TBK JOINT PROGRAM
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Susu merupakan media yang baik sekali bagi pertumbuhan mikroba sehingga apabila penanganannya tidak baik akan dapat menimbulkan penyakit yang berbahaya dan juga cepat mengalami kerusakan. Komponen susu yang terpenting adalah protein dan lemak yang merupakan komponen yang penting bagi tubuh kita.
Untuk menghindari terjadinya kerusakan pada susu dapat dilakukan dengan cara pengolahan. Salah satunya dengan diolah menjadi kerupuk susu
Adapun manfaat/ keuntungan dari kerupuk susu antara lain:
a. Tidak menggunakan bahan tambahan kimia sehingga aman dikonsumsi.
b. Nilai gizinya cukup tinggi, sehingga bermanfaat bagi tubuh kita.
c. Memanfaatkan susu yang ditolak KUD, sehingga biaya produksi dapat ditekan.
1.2 Tujuan
Agar mahasiswa dapat mengetahui alat dan bahan untuk membuat kerupuk susu
Agar mahasiswa dapat mengerti dan mempraktikkan cara membuat kerupuk susu
Agar mahasiswa mengetahui kandungan vitamin dalam kerupuk susu
1.3 Manfaat
Mahasiswa dapat mengetahui pembuatan susu serta dapat mempraktekannya
Mahasiswa mengetahui kandungan vitamin dalam kerupuk susu
Mahasiswa mampu membedakan kerupuk susu yang baik dengan yang tidak baik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerupuk Susu
Kerupuk susu adalah produk semacam kerupuk udang yang terbuat dari bahan dasar dan divariasikan dengan susu. Adapun, bahan-bahan yang diperlukan selain susu, adalah tepung terigu dan tapioka, penyedap rasa, dan rempah-rempah seperti bawang putih dan ketumbar, serta kuning telur
Kerupuk susu memiliki beberapa keutamaan, yakni: aromanya lebih gurih, kandungan mineral dan proteinnya lebih tinggi, yakni kalsium dan fosfor yang jauh lebih tinggi, dan tanpa bahan pengawet -pun, ia bias bertahan berbulan-bulan tanpa merusak nilai nutrisinya.
Kerupuk susu dibuat dari dua cara:
1. Tepung terigu dimasukkan dalam susu sedikit demi sedikit, sampai larut dan disaring hingga didapat larutan yang encer. Kemudian, masukkan bumbu sampai rata. Adonan dimasukkan dalam plastik, lalu ikat. Lalu rebus dalam air bersih selama 1/2 jam dan angkat. Adonan yang matang (lagi kenyal itu) dipotong dan dikeringkan, jadilah kerupuk susu.
2. Campur tepung terigu dan tapioka (dengan perbandingan 1:2 atau 1:3) kemudian dituangi susu hingga mengental. Masukkan bumbu yang sudah dihaluskan dan selanjutnya seperti prosedur nomor 1.
Prosedur yang kedua dimodifikasi dengan penggunaan susu yang sudah asam, karena susu yang asam tidak bias dijual lagi ke Koperasi Unit Desa (KUD) karena memang sudah rusak. Adapun, susu yang sudah dibiarkan selama 8 jam apabila dipakai sebagai bahan baku kerupuk susu, rasanya tak jauh beda dengan kerupuk yang terbuat dari susu segar. Selain dipakai susu yang sudah asam, dipakai pula susu yang berkualitas rendah, yang tidak laku lagi di Koperasi Pengolah Susu (KPS), yang juga dikenal dengan nama "SusuPecah". Agar tak merugi, susu yang berkualitas rendah ini dibuat menjadi kerupuk susu. Hasilnya memuaskan, dan penjualannya bias dilakukan di tempat selain KPS, yang merupakan solusi alternative dalam penjualan susu
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 AlatdanBahan
Alat Bahan
Kompor 1 liter susu
Wajan ½ kg tepungterigu
Panci ½ kg tepung tapioca
Mangkok 2 butirtelur
Pengaduk ¼ sdtgulapasir
Nampan Garamsecukupnya
Pisau 20 gram kemiri
Dandang 30 gram ketumbar
Baskom Bawangputihsecukupnya
Timbangan Digital
Blender
3.2 Prosedur membuat kerupuk
1. Memanaskan susu, tapi tidak sampai mendidih(90° C)
2. Mencampur tepung terigu dengan tepung tapioca hingga merata didalam baskom
3. Memasukkan susu ke dalam campuran tepung sedikit demi sedikit hingga merata
4. Menambahkan bumbu untuk adonan hingga kalis (halus)
5. Membungkus adonan dengan daun pisang/plastic kemudian kukus selama 2 jam
6. Setelah masaka adonan diangkat dan didinginkan
7. Membiarkan adonan pada suhu kamar selama satu malam
8. Keesokan harinya mengiris adonan tipis-tipis kemudian menjemurnya hingga kering
9. Kerupuk susu siap untuk di goreng
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasilpraktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pembuatan kerupuk susu merupakan salah satu cara pengolahan susu yang memiliki beberapa keutamaan, yakni: aromanya lebih gurih, kandungan mineraldan proteinnya lebih tinggi, yakni kalsium dan fosfor yang jauh lebih tinggi, dan tanpa bahan pengawet-pun, ia bias bertahan berbulan-bulan tanpa merusak nilai nutrisinya.
4.2 Saran
Untuk mahasiswa :
Diharapkan dapat menerapkan hasil praktikum dengan baik
Membersihkan peralatan dan tempat setelah praktek
DAFTAR PUSTAKA
LEGOWO, ANANGMOHAMAD (2005). "DiversifikasiProdukOlahandenganBahan Baku Susu" dalamKegiatanPengembangan Forum Kerjasama "Stakeholders" IndustriPengolahanSusu di Semarang, Jawa Tengah, 17-18 Mei 2005.Semarang:Undip.
RYANTHIE, SEPTHIA (10 Februari 2013)."KerupukSusu, CamilanKreasi Para Ibu....".SOLOPOS.COM. Diakses 24 Desember 2013.
"OlahanSusu Nusantara".Kulinologi.co.id. Diakses 24 Desember 2013.
"KerupukSusu, AlternatifPemanfaatanProdukPeternakanSapiPerahBerkualitasRendah". duniasapi.com. 13 Maret 2013.Diakses 24 Desember 2013.
PEMBUATAN KERUPUK SUSU
Disusun Oleh :
INDAH SARI M. POHAN
PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III
AGRIBISNIS SAPI PERAH
DIVISI KERJASAMA PENDIDIKAN TINGGI PPPPTK
PERTANIAN CIANJUR,PT. ULTRAJAYA TBK JOINT PROGRAM
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Susu merupakan media yang baik sekali bagi pertumbuhan mikroba sehingga apabila penanganannya tidak baik akan dapat menimbulkan penyakit yang berbahaya dan juga cepat mengalami kerusakan. Komponen susu yang terpenting adalah protein dan lemak yang merupakan komponen yang penting bagi tubuh kita.
Untuk menghindari terjadinya kerusakan pada susu dapat dilakukan dengan cara pengolahan. Salah satunya dengan diolah menjadi kerupuk susu
Adapun manfaat/ keuntungan dari kerupuk susu antara lain:
a. Tidak menggunakan bahan tambahan kimia sehingga aman dikonsumsi.
b. Nilai gizinya cukup tinggi, sehingga bermanfaat bagi tubuh kita.
c. Memanfaatkan susu yang ditolak KUD, sehingga biaya produksi dapat ditekan.
1.2 Tujuan
Agar mahasiswa dapat mengetahui alat dan bahan untuk membuat kerupuk susu
Agar mahasiswa dapat mengerti dan mempraktikkan cara membuat kerupuk susu
Agar mahasiswa mengetahui kandungan vitamin dalam kerupuk susu
1.3 Manfaat
Mahasiswa dapat mengetahui pembuatan susu serta dapat mempraktekannya
Mahasiswa mengetahui kandungan vitamin dalam kerupuk susu
Mahasiswa mampu membedakan kerupuk susu yang baik dengan yang tidak baik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerupuk Susu
Kerupuk susu adalah produk semacam kerupuk udang yang terbuat dari bahan dasar dan divariasikan dengan susu. Adapun, bahan-bahan yang diperlukan selain susu, adalah tepung terigu dan tapioka, penyedap rasa, dan rempah-rempah seperti bawang putih dan ketumbar, serta kuning telur
Kerupuk susu memiliki beberapa keutamaan, yakni: aromanya lebih gurih, kandungan mineral dan proteinnya lebih tinggi, yakni kalsium dan fosfor yang jauh lebih tinggi, dan tanpa bahan pengawet -pun, ia bias bertahan berbulan-bulan tanpa merusak nilai nutrisinya.
Kerupuk susu dibuat dari dua cara:
1. Tepung terigu dimasukkan dalam susu sedikit demi sedikit, sampai larut dan disaring hingga didapat larutan yang encer. Kemudian, masukkan bumbu sampai rata. Adonan dimasukkan dalam plastik, lalu ikat. Lalu rebus dalam air bersih selama 1/2 jam dan angkat. Adonan yang matang (lagi kenyal itu) dipotong dan dikeringkan, jadilah kerupuk susu.
2. Campur tepung terigu dan tapioka (dengan perbandingan 1:2 atau 1:3) kemudian dituangi susu hingga mengental. Masukkan bumbu yang sudah dihaluskan dan selanjutnya seperti prosedur nomor 1.
Prosedur yang kedua dimodifikasi dengan penggunaan susu yang sudah asam, karena susu yang asam tidak bias dijual lagi ke Koperasi Unit Desa (KUD) karena memang sudah rusak. Adapun, susu yang sudah dibiarkan selama 8 jam apabila dipakai sebagai bahan baku kerupuk susu, rasanya tak jauh beda dengan kerupuk yang terbuat dari susu segar. Selain dipakai susu yang sudah asam, dipakai pula susu yang berkualitas rendah, yang tidak laku lagi di Koperasi Pengolah Susu (KPS), yang juga dikenal dengan nama "SusuPecah". Agar tak merugi, susu yang berkualitas rendah ini dibuat menjadi kerupuk susu. Hasilnya memuaskan, dan penjualannya bias dilakukan di tempat selain KPS, yang merupakan solusi alternative dalam penjualan susu
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 AlatdanBahan
Alat Bahan
Kompor 1 liter susu
Wajan ½ kg tepungterigu
Panci ½ kg tepung tapioca
Mangkok 2 butirtelur
Pengaduk ¼ sdtgulapasir
Nampan Garamsecukupnya
Pisau 20 gram kemiri
Dandang 30 gram ketumbar
Baskom Bawangputihsecukupnya
Timbangan Digital
Blender
3.2 Prosedur membuat kerupuk
1. Memanaskan susu, tapi tidak sampai mendidih(90° C)
2. Mencampur tepung terigu dengan tepung tapioca hingga merata didalam baskom
3. Memasukkan susu ke dalam campuran tepung sedikit demi sedikit hingga merata
4. Menambahkan bumbu untuk adonan hingga kalis (halus)
5. Membungkus adonan dengan daun pisang/plastic kemudian kukus selama 2 jam
6. Setelah masaka adonan diangkat dan didinginkan
7. Membiarkan adonan pada suhu kamar selama satu malam
8. Keesokan harinya mengiris adonan tipis-tipis kemudian menjemurnya hingga kering
9. Kerupuk susu siap untuk di goreng
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasilpraktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pembuatan kerupuk susu merupakan salah satu cara pengolahan susu yang memiliki beberapa keutamaan, yakni: aromanya lebih gurih, kandungan mineraldan proteinnya lebih tinggi, yakni kalsium dan fosfor yang jauh lebih tinggi, dan tanpa bahan pengawet-pun, ia bias bertahan berbulan-bulan tanpa merusak nilai nutrisinya.
4.2 Saran
Untuk mahasiswa :
Diharapkan dapat menerapkan hasil praktikum dengan baik
Membersihkan peralatan dan tempat setelah praktek
DAFTAR PUSTAKA
LEGOWO, ANANGMOHAMAD (2005). "DiversifikasiProdukOlahandenganBahan Baku Susu" dalamKegiatanPengembangan Forum Kerjasama "Stakeholders" IndustriPengolahanSusu di Semarang, Jawa Tengah, 17-18 Mei 2005.Semarang:Undip.
RYANTHIE, SEPTHIA (10 Februari 2013)."KerupukSusu, CamilanKreasi Para Ibu....".SOLOPOS.COM. Diakses 24 Desember 2013.
"OlahanSusu Nusantara".Kulinologi.co.id. Diakses 24 Desember 2013.
"KerupukSusu, AlternatifPemanfaatanProdukPeternakanSapiPerahBerkualitasRendah". duniasapi.com. 13 Maret 2013.Diakses 24 Desember 2013.
Selasa, 23 Juni 2015
Pembuatan Karamel Susu
Laporan Praktikum Pemerahan Pengendalian dan Penanganan Mutu Susu
Pembuatan Karamel Susu
Disusun oleh:
INDAH SARI M. POHAN
Program Pendidikan Diploma III
Agribisnis Sapi Perah
Divisi Kerjasama Pendidikan Tinggi PPPPTK
Pertanian Cianjur,PT. Ultrajaya tbk Joint Program
Politeknik Negeri Jember
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta karuniaNya sehingga penulisdapat menyelesaikan “laporan pembuatan karamel susu” dengan baik.
Laporan ini disusun guna melengkapi tugas pembelajaran Pemerahan, Penanganan dan Pengendalian Mutu Susu
Pada kesempatan ini tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Tutik Nurhayati selaku dosen pembimbing.
2. Bapak Maman Suryaman dan Bapak Sutarto selaku dosen mata kuliah Pemerahan, Penanganan,dan Pengendalian Mutu Susu
3. Orang tua tercinta yang telah member dukungan baik material maupun spiritual.
4. Teman-teman ASP Batch 2 dan semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyelesaian laporan praktikum karamel susu.
Penulis menyadari bahwa laporan kunjungan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang.Hasil laporan praktikum diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca, dan masyarakat yang berkepentingan.
Cianjur, 13 November 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR ii
Cianjur, 13 November 2014 ii
DAFTAR ISI iii
BAB 1 1
PENDAHULUAN 1
1.1 LATAR BELAKANG 1
1.2 TUJUAN 1
1.3 MANFAAT 1
BAB II 2
TINJAUAN PUSTAKA 2
2.1 SUSU 2
2.2 GULA PASIR (SUKROSA) 2
2.3 PERMEN SUSU (KARAMEL) 2
2.4 PENGEMASAN 3
BAB 3 4
HASIL DAN PEMBAHASAN 4
3.1 WAKTU DAN TEMPAT 4
3.2 ALAT 4
3.3 BAHAN 4
3.4 CARA KERJA 4
3.5 PEMBAHASAN 5
BAB 4 6
KESIMPULAN DAN SARAN 6
4.1 KESIMPULAN 6
4.2 SARAN 6
BAB 1
PENDAHULUAN
I.I LATAR BELAKANG
Susu merupakan produk yang di hasilkan oleh sapi perah yang mempunyai kandungan nutrisi lengkap .namun susu adalah produk yang kurang tahan lama. Susu mudah basi jika tidak di simpan dalam pendingin. Sebagai alternatif untuk membuat susu menjadi tahan lama ,susu di jadikan karamel.
Pada awalnya karamel di temukan di Arab. Awalnya karamel adalah gula hangus yang digunakan oleh para putri untuk perontok rambut bukan sebagai permen. Karamel dihasilkan saat gula di panaskan pada suhu sekitar 320-350 C, sehingga menjadi cairan kental dengan warna keemasan hingga coklat gelap.
Karamel adalah sejenis gula-gula (confectionary) yaitu makanan berkalori tinggi yang pada umum nya berbahan dasar susu, gula dan glukosa. Karamel adalah gula-gula yang dibuat dengan mencampurkan gula, glukosa, dan susu dengan konsentrasi tertentu.
I.2 TUJUAN
Agar mahasiswa dapat mengetahui proses pembuatan karamel susu
Mengolah susu menjadi produk olahan yang tahan lama
Untuk menambah cita rasa susu
I.3 MANFAAT
Mahasiswa dapat mengetahui proses pembuatan susu
Susu sebagai produk yang tidak tahan lama jika di olah menjadi karamel akan memberikan ketahanan sehingga dapat di simpan dalam waktu yang lama
Dengan membuat susu menjadi karamel, memberikan cita rasa yang lebih manis karena pemberian gula terhadap susu sehingga
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 SUSU
Susu dapat didefeniskan sebagai cairan putih yang diperoleh dari pemerahan sapi tanpa mengurangi atau menambah dengan bahan lainnya. Susu segar merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karna mengandung zat-zat makanan yang lengkap dan seimbang seperti protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin. Oleh karenanya susu merupakan medium yang sangat disukai oleh mikroorganisme untuk pertumbuhan dan perkembngannya, sehingga dalam waktu yang sangat singkat susu menjadi tidak layak di konsumsi jika tidak ditangani secara benar. Maka perlu diolah untuk memperpanjang masa simpannya.
2.2 GULA PASIR (SUKROSA)
Sukrosa adalah disakarida yang apabila dihidrolisis berubah menjadi 2 molekul monosakarida yaitu glukosa dan sukrosa. Gula berfungsi sebagai pembantu pembentukan tekstur, memberi flavor melalui reaksi pencoklatan. Dan juga pemberi rasa manis.
2.3 PERMEN SUSU (KARAMEL)
Permen susu adalah sejenis permen yang dibuat dengan menggunakan bahan dasar susu yang pada prinsipnya pembuatan permen ini berdasarkan reaksi karamelisasi yaitu reaksi komplex yang menyebabkan terjadinya perubahan bentuk dari gula menjadi bentuk amorf yang berwarna coklat, sedangkan warna coklat yang terbentuk pada reaksi ini di sebabkan oleh gula atau karbohidrat yang di panaskan dan bereaksi dengan protein.
2.4 PENGEMASAN
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerusakan bahan pangan sehubungan dengan kemasan yang digunakan dapat dibagi menjadi 2 golangan. Pada golongan pertama kerusakan lebih ditentukan oleh sifat alamiah dari produk dan tidak dapat dicegah dengan pengemasan saja. Kerusakan golongan kedua tergantung pada lingkungan dan hampir seluruhnya dapat di kontrol dengan kemasan yang digunakan. Kerusakan golongan pertama termasuk perubahan-perubahan fisik, biokimia dan kimia, serta mikrobiologis yang tidak dapat di kontrol sepenuhnya dengan pengemasan. Kerusakan golongan kedua adalah kerusakan mekanis, perubahan kadar air bahan pangan, absorbsi, dan interaksi dengan oksigen serta kehilangan dan penembahan cita rasa yang tidak diinginkan.
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 WAKTU DAN TEMPAT
Dilakukan pada tanggal 31 oktober 2014
Bertempat di Ruang Tutorial 1 Agripet Vedca
3.2 ALAT
Kompor
Wajan
Pengaduk akyu
Baskom
Loyang alumunium
Telenan
Pisau
3.3 BAHAN
1 liter susu
150 gram gula
30 gram glukosa yang sudah di cairkan
mentega
Kertas pembungkus
Plastik pengemas
3.4 CARA KERJA
Menyiapkan alat dan bahan
Memasukkan susu ke dalam wajan kemudian memanaskannya
Setelah mulai hangat gula di masukkan sedikit demi sedikit
Susu di aduk terus menerus hingga warna susu berubah menjadi kecoklatan
Setelah itu glukosa yang sudah di cairkan di masukkan ke dalam susu
Susu di aduk hingga mengental
Setelah mengental angkat susu dan tuangkan ke loyang
Adonan susu di ratakan di dalam loyang sampai agak dingin
Menyiapkan kertas pembungkus
Setelah karamel susu agak dingin dipotong- potong sesuai selera
Membungkus karamel susu dengan kertas pembungkus yang telah di potong dengan ukuran tertentu
Karamel susu di kemas dengan plastik pembungkus
3.5 PEMBAHASAN
Pembuatan karamel susu tidaklah rumit hanya memanaskan susu yang di campur dengan gula dan glukosa sampai mengental . dalam pembuatannya juga tidak memerlukan alat khusus hanya menggunakan kompor,wajan,pengaduk,loyang ,pisau dan pengemas.
Yang menjadi bahan utama karamel susu adalah susu murni dan gula.di tambah glukusa sebagi pengempuk. Gula sendiri berfungsi sebagai pemberi rasa manis,aroma karamel dan sebagai zat pengawet.
Pada prinsipnya pembuatan karamel susu adalah proses karamelisasi dari gula,proses karamelisasi itu sendiri adalah proses gula menjadi karamel. Prosesnya yaitu Suatu larutan sukrosa yang di uapkan sehingga konsentrasi dan titik didihnya meningkat. Keadaan ini akan terus berlangsung sehingga seluruh uap air menguap, bila keadaan tersebut telah tercapai dan pemanasan di teruskan maka cairan yang ada bukan lagi terdiri dari air tetapi sukrosa yang lebur. Titik lebur sukrosa adalah 160° C . gula yang telah mencair tersebut di panaskan terus sehingga suhunya melampaui titik leburnya , misalnya pada suhu 170° C maka mulailah terjadi karamelisasi sukrosa
Bau rasa karamel yang khas adalah akibat dari sejumlah hasil pragmentasi dan dehidrasi gula termasuk diasetil ,asam asetat, asam format, dan mempunyai bau khas karamel yaitu asetit formalin.
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum pembuatan pembuatan karamel susu dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pembuatan karamel susu merupakan cara yang baik dalam penanganan dan memperpanjang masa konsumsi susu
2. Yang harus diperhatikan dalam pembuatan karamel antara lain jumlah gula yang ditambahkan, pemanasan dan pengemasan agar menghasilkan karamel dengan kualitas yang baik.
4.2 SARAN
1. Untuk selanjutnya disarankan supaya mahasiswa lebih teliti dalam penembahan bahan-bahan yang akan digunakan
2. Mahasiswa lebih memperhatikan proses karamelisasi nya agar proses karamelisasi tidak gagal
DAFTAR PUSTAKA
Panduan Praktikum Teknologi Makanan dan Minuman, 2014
Maria Ufa, 2103. http://ulfamaria23.blogspot.com/2013/04/makalah-kimia.
Diakses 03 April 2013
Wikipedia, 2014. http://id.wikipedia.org/wiki/Durian. Diakses 22 April 2014
Wikipedia, 2014. http://id.wikipedia.org/wiki/Es_krim. Diakses 14 April 2014
Ashari Natosusilo, 2013. http://asharicdvm.blogspot.com/2013/04/laporan
praktikum-susu. Diakses 25 April 2013
Pembuatan Karamel Susu
Disusun oleh:
INDAH SARI M. POHAN
Program Pendidikan Diploma III
Agribisnis Sapi Perah
Divisi Kerjasama Pendidikan Tinggi PPPPTK
Pertanian Cianjur,PT. Ultrajaya tbk Joint Program
Politeknik Negeri Jember
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta karuniaNya sehingga penulisdapat menyelesaikan “laporan pembuatan karamel susu” dengan baik.
Laporan ini disusun guna melengkapi tugas pembelajaran Pemerahan, Penanganan dan Pengendalian Mutu Susu
Pada kesempatan ini tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Tutik Nurhayati selaku dosen pembimbing.
2. Bapak Maman Suryaman dan Bapak Sutarto selaku dosen mata kuliah Pemerahan, Penanganan,dan Pengendalian Mutu Susu
3. Orang tua tercinta yang telah member dukungan baik material maupun spiritual.
4. Teman-teman ASP Batch 2 dan semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyelesaian laporan praktikum karamel susu.
Penulis menyadari bahwa laporan kunjungan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang.Hasil laporan praktikum diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca, dan masyarakat yang berkepentingan.
Cianjur, 13 November 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR ii
Cianjur, 13 November 2014 ii
DAFTAR ISI iii
BAB 1 1
PENDAHULUAN 1
1.1 LATAR BELAKANG 1
1.2 TUJUAN 1
1.3 MANFAAT 1
BAB II 2
TINJAUAN PUSTAKA 2
2.1 SUSU 2
2.2 GULA PASIR (SUKROSA) 2
2.3 PERMEN SUSU (KARAMEL) 2
2.4 PENGEMASAN 3
BAB 3 4
HASIL DAN PEMBAHASAN 4
3.1 WAKTU DAN TEMPAT 4
3.2 ALAT 4
3.3 BAHAN 4
3.4 CARA KERJA 4
3.5 PEMBAHASAN 5
BAB 4 6
KESIMPULAN DAN SARAN 6
4.1 KESIMPULAN 6
4.2 SARAN 6
BAB 1
PENDAHULUAN
I.I LATAR BELAKANG
Susu merupakan produk yang di hasilkan oleh sapi perah yang mempunyai kandungan nutrisi lengkap .namun susu adalah produk yang kurang tahan lama. Susu mudah basi jika tidak di simpan dalam pendingin. Sebagai alternatif untuk membuat susu menjadi tahan lama ,susu di jadikan karamel.
Pada awalnya karamel di temukan di Arab. Awalnya karamel adalah gula hangus yang digunakan oleh para putri untuk perontok rambut bukan sebagai permen. Karamel dihasilkan saat gula di panaskan pada suhu sekitar 320-350 C, sehingga menjadi cairan kental dengan warna keemasan hingga coklat gelap.
Karamel adalah sejenis gula-gula (confectionary) yaitu makanan berkalori tinggi yang pada umum nya berbahan dasar susu, gula dan glukosa. Karamel adalah gula-gula yang dibuat dengan mencampurkan gula, glukosa, dan susu dengan konsentrasi tertentu.
I.2 TUJUAN
Agar mahasiswa dapat mengetahui proses pembuatan karamel susu
Mengolah susu menjadi produk olahan yang tahan lama
Untuk menambah cita rasa susu
I.3 MANFAAT
Mahasiswa dapat mengetahui proses pembuatan susu
Susu sebagai produk yang tidak tahan lama jika di olah menjadi karamel akan memberikan ketahanan sehingga dapat di simpan dalam waktu yang lama
Dengan membuat susu menjadi karamel, memberikan cita rasa yang lebih manis karena pemberian gula terhadap susu sehingga
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 SUSU
Susu dapat didefeniskan sebagai cairan putih yang diperoleh dari pemerahan sapi tanpa mengurangi atau menambah dengan bahan lainnya. Susu segar merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karna mengandung zat-zat makanan yang lengkap dan seimbang seperti protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin. Oleh karenanya susu merupakan medium yang sangat disukai oleh mikroorganisme untuk pertumbuhan dan perkembngannya, sehingga dalam waktu yang sangat singkat susu menjadi tidak layak di konsumsi jika tidak ditangani secara benar. Maka perlu diolah untuk memperpanjang masa simpannya.
2.2 GULA PASIR (SUKROSA)
Sukrosa adalah disakarida yang apabila dihidrolisis berubah menjadi 2 molekul monosakarida yaitu glukosa dan sukrosa. Gula berfungsi sebagai pembantu pembentukan tekstur, memberi flavor melalui reaksi pencoklatan. Dan juga pemberi rasa manis.
2.3 PERMEN SUSU (KARAMEL)
Permen susu adalah sejenis permen yang dibuat dengan menggunakan bahan dasar susu yang pada prinsipnya pembuatan permen ini berdasarkan reaksi karamelisasi yaitu reaksi komplex yang menyebabkan terjadinya perubahan bentuk dari gula menjadi bentuk amorf yang berwarna coklat, sedangkan warna coklat yang terbentuk pada reaksi ini di sebabkan oleh gula atau karbohidrat yang di panaskan dan bereaksi dengan protein.
2.4 PENGEMASAN
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerusakan bahan pangan sehubungan dengan kemasan yang digunakan dapat dibagi menjadi 2 golangan. Pada golongan pertama kerusakan lebih ditentukan oleh sifat alamiah dari produk dan tidak dapat dicegah dengan pengemasan saja. Kerusakan golongan kedua tergantung pada lingkungan dan hampir seluruhnya dapat di kontrol dengan kemasan yang digunakan. Kerusakan golongan pertama termasuk perubahan-perubahan fisik, biokimia dan kimia, serta mikrobiologis yang tidak dapat di kontrol sepenuhnya dengan pengemasan. Kerusakan golongan kedua adalah kerusakan mekanis, perubahan kadar air bahan pangan, absorbsi, dan interaksi dengan oksigen serta kehilangan dan penembahan cita rasa yang tidak diinginkan.
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 WAKTU DAN TEMPAT
Dilakukan pada tanggal 31 oktober 2014
Bertempat di Ruang Tutorial 1 Agripet Vedca
3.2 ALAT
Kompor
Wajan
Pengaduk akyu
Baskom
Loyang alumunium
Telenan
Pisau
3.3 BAHAN
1 liter susu
150 gram gula
30 gram glukosa yang sudah di cairkan
mentega
Kertas pembungkus
Plastik pengemas
3.4 CARA KERJA
Menyiapkan alat dan bahan
Memasukkan susu ke dalam wajan kemudian memanaskannya
Setelah mulai hangat gula di masukkan sedikit demi sedikit
Susu di aduk terus menerus hingga warna susu berubah menjadi kecoklatan
Setelah itu glukosa yang sudah di cairkan di masukkan ke dalam susu
Susu di aduk hingga mengental
Setelah mengental angkat susu dan tuangkan ke loyang
Adonan susu di ratakan di dalam loyang sampai agak dingin
Menyiapkan kertas pembungkus
Setelah karamel susu agak dingin dipotong- potong sesuai selera
Membungkus karamel susu dengan kertas pembungkus yang telah di potong dengan ukuran tertentu
Karamel susu di kemas dengan plastik pembungkus
3.5 PEMBAHASAN
Pembuatan karamel susu tidaklah rumit hanya memanaskan susu yang di campur dengan gula dan glukosa sampai mengental . dalam pembuatannya juga tidak memerlukan alat khusus hanya menggunakan kompor,wajan,pengaduk,loyang ,pisau dan pengemas.
Yang menjadi bahan utama karamel susu adalah susu murni dan gula.di tambah glukusa sebagi pengempuk. Gula sendiri berfungsi sebagai pemberi rasa manis,aroma karamel dan sebagai zat pengawet.
Pada prinsipnya pembuatan karamel susu adalah proses karamelisasi dari gula,proses karamelisasi itu sendiri adalah proses gula menjadi karamel. Prosesnya yaitu Suatu larutan sukrosa yang di uapkan sehingga konsentrasi dan titik didihnya meningkat. Keadaan ini akan terus berlangsung sehingga seluruh uap air menguap, bila keadaan tersebut telah tercapai dan pemanasan di teruskan maka cairan yang ada bukan lagi terdiri dari air tetapi sukrosa yang lebur. Titik lebur sukrosa adalah 160° C . gula yang telah mencair tersebut di panaskan terus sehingga suhunya melampaui titik leburnya , misalnya pada suhu 170° C maka mulailah terjadi karamelisasi sukrosa
Bau rasa karamel yang khas adalah akibat dari sejumlah hasil pragmentasi dan dehidrasi gula termasuk diasetil ,asam asetat, asam format, dan mempunyai bau khas karamel yaitu asetit formalin.
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum pembuatan pembuatan karamel susu dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pembuatan karamel susu merupakan cara yang baik dalam penanganan dan memperpanjang masa konsumsi susu
2. Yang harus diperhatikan dalam pembuatan karamel antara lain jumlah gula yang ditambahkan, pemanasan dan pengemasan agar menghasilkan karamel dengan kualitas yang baik.
4.2 SARAN
1. Untuk selanjutnya disarankan supaya mahasiswa lebih teliti dalam penembahan bahan-bahan yang akan digunakan
2. Mahasiswa lebih memperhatikan proses karamelisasi nya agar proses karamelisasi tidak gagal
DAFTAR PUSTAKA
Panduan Praktikum Teknologi Makanan dan Minuman, 2014
Maria Ufa, 2103. http://ulfamaria23.blogspot.com/2013/04/makalah-kimia.
Diakses 03 April 2013
Wikipedia, 2014. http://id.wikipedia.org/wiki/Durian. Diakses 22 April 2014
Wikipedia, 2014. http://id.wikipedia.org/wiki/Es_krim. Diakses 14 April 2014
Ashari Natosusilo, 2013. http://asharicdvm.blogspot.com/2013/04/laporan
praktikum-susu. Diakses 25 April 2013
Langganan:
Postingan (Atom)