MAKALAH pendidikan PANCASILA
MAKNA, penerapan dan
penyimpangan SILA-SILA PANCASILA
DISUSUN OLEH :
NAMA : INDAH SARI M. POHAN
DOSEN : Dra. EKA T. DYANA DEWI
program pendidikan diploma
iii
agribisnis sapi perah
divisi kerjasama pendidikan tinggi pppptk
pertanian cianjur,pt.
ultrajaya tbk joint program
politeknik negeri jember
2014
KATA PENGANTAR
Puji
syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya
dapat menyelesaikan penyusunan makalah Pendidikan Pancasila dengan judul
“ Makna Dari Sila-Sila Pancasila “.
Makalah ini disusun untuk melengkapi
sebagian tugas dari mata kuliah Pendidikan
Pancasila yang berjudul “Makna
Dari Sila-Sila Pancasila” dapat selesai
tepat waktu seperti yang telah direncanakan. Tersusunnya makalah ini
tentunya tidak lepas dari peran serta berbagai pihak yang telah memberikan
bantuan secara materil dan spiritual,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu saya mengucapkan
terima kasih kepada :
1.
Kepada Allah SWT yang
telah memberi saya kesempatan dan kemampuan untuk menyususn makalah ini
2.
Ibu Dra. Eka T.Dyana
Dewi selaku dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila.
3.
Orang
tua yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis sehingga makalah
ini dapat terselesaikan
4.
Teman-teman
yang telah membantu dan memberikan dorongan semangat agar makalah ini dapat diselesaikan.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari
awal sampai akhir.Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Aminn...
Cianjur , 24 Januari
2013
Indah Sari M. Pohan
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kita tentu mengetahui
bahwa dasar negara kita adalah pancasila yang di dalamnya terkandung banyak
nilai didalam lima garis besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pancasila sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD tahun 1945 adalah dasar
negara Indonesia yang didalamnya mengandung ideologi Nasional sebagai cita-cita
dan tujuan negara (TAP MPR NO. XVIII/1998). Pancasila dirumuskan dari kehidupan bangsa Indonesia
yang digunakan untuk pedoman bangsa Indonesia dalam bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara Perjuangan dalam memperebutkan
kemerdekaan tak lepas juga dari nilai Pancasila. Indonesia hidup di dalam
berbagai macam keberagaman suku, bangsa, budaya dan agama. Dari keragaman itulah,
Indonesia berdiri dalam suatu keutuhan. Menjadi satu kesatuan dan bersatu di
dalam persatuan yang kokoh di bawah naungan Pancasila dan semboyannya,
“Bhinneka Tunggal Ika”. Dan menjadikan Pancasila sebagai landasan yang
menyatukan seluruh rakyat indonesia
Sejak zaman penjajahan, kita selalu menjunjung
tinggi nilai-nilai Pancasila. Namun, Jika kita mengamati kejadian di lingkungan masyarakat
sekitar kita, kita dapat mengetahui berapa jauh perubahan norma manusia yang
melenceng dari kaidah dan nilai Pancasila. Maka, agar Pancasila itu
benar- benar terasa dalam kehidupan sehari-hari dan sekaligus melestarikan
Pancasila, maka rakyat Indonesia harus berusaha melaksanakan pedoman pengamalan
Pancasila, dengan mendarah dagingkan nilai – nilai yang luhur yang terkandung
dalam Pancasila.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja nilai-nilai yang terkandung di dalam
sila-sila Pancasila?
2. Bagaimana penerapan sila-sila pancasila dalam
kehidupan sehari-hari?
3. Bagaimana fenomena penyimpangan sila-sila pancasila?
C. Tujuan
1. Mengetahui nilai-niali yang
terkandung dalam sila-sila pancasila
2. Mengetahui penerapan sila-sila pancasila dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Mengetahui fenomena penyimpangan sila Ketuhanan Yang
Maha Esa.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PANCASILA
Pancasila artinya lima dasar atau lima asas yang terkandung
di dalamnya nilai Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab,
Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan serta keadilan sosial bagi seluruh rakyak Indonesia
yang akhirnya dibuat sebagai pedoman Negara Keasatuan Republik Indonesia. Istilah
Pancasila telah dikenal sejak zaman Majapahit pada abad XIV yang terdapat dalam
buku Negara Kertagama karangan Mpu Prapanca dan buku Sutasoma karangan Mpu Tantular,
dalam buku Sutasoma ini, selain mempunyai arti “Berbatu sendi yang lima” (dari
bahasa Sangsekerta) Pancasila juga mempunyai arti “Pelaksanaan kesusilaan yang
lima” (Pancasila Krama). Dalam pengertian ini, Pancasila disebut juga way of
life yaitu, pandangan dunia, pandangan hidup, pegangan hidup dan petunjuk
hidup.
B. MAKNA DARI SILA-SILA PANCASILA
v Makna Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Di jiwai oleh pasal 29 ayat 1 yang berbunyi :“negara
berdasarkan atas ketuhanan yang maha esa"
Dalam sila pertama ini terkandung nilai religius,
antara lain :
1. Kepercayaan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta segala sesuatu dengan sifat-sifat yang sempurna dan suci seperti Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Adil, Maha Bijaksana dan sebagainya;
1. Kepercayaan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta segala sesuatu dengan sifat-sifat yang sempurna dan suci seperti Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Adil, Maha Bijaksana dan sebagainya;
2. Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yakni
menjalankan semua perintah- NYA dan menjauhi larangan-larangannya. Dalam
memanfaatkan semua potensi yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Pemurah manusia
harus menyadari, bahwa setiap benda dan makhluk yang ada di sekeliling kita
merupakan amanat Tuhan yang harus dijaga dan dirawat dengan sebaik-baiknya.
3. Bertoleransi dalam beragama, dalam hal ini toleransi
ditekankan dalam beribadah menurut agamanya masing-masing.Negara memberi
fasilitator bagi tumbuh kembangnya agama dan iman warga negara dan mediator
ketika terjadi konflik agama.
v Makna sila kemanusiaan yang adil dan beradab
Dijiwai oleh pasal 24 ayat 1 yang berbunyi : “
kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan
peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan”
Dan pasal 27 ayat 1dan 2 yang berbunyi Ayat 1 : “
segala awarga negara bersamaan kedudukannya did dalam hukum dan pmerintahan dsn
wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya” Ayat 2 : “ tiap-tiap warga negara
berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”
Menempatkan manusia sesuai dengan hakikatnya sebagai
makhluk
Tuhan dan nilai-nilai perikemanusiaan yang harus
diperhatikan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini antara lain sebagai
berikut :
ü Pengakuan adanya harkat dan martabat manusia dengan segala hak dan kewajiban asasinya;
ü Perlakuan yang adil terhadap sesama manusia, terhadap diri sendiri, alam
sekitar dan terhadap Tuhan;
ü Manusia sebagai makhluk beradab atau berbudaya yang
memiliki daya cipta, rasa, karsa dan keyakinan.
v Makna Sila Persatuan Indonesia
Dijiwai oleh pasal 1 ayat 1 yang berbunyi :“ negara
Indonesia adalah negara kesatuaan yang berbentuk republik”
Arti dan Makna
Sila Persatuan Indonesia, terkandung nilai persatuan bangsa, yaitu:
ü Wajib membela dan menjunjung tinggi (patriotisme);
ü Pengakuan terhadap bhinneka tunggal ika (berbeda-beda, tapi tetap satu)
ü Cinta dan bangga akan bangsa dan Negara Indonesia
(nasionalisme).
ü Menggalang persatuan dan kesatuan Indonesia.
ü Menghilangkan penonjolan kekuatan atau
kekuasaan,keturunan dan perbedaan warna kulit.
v Makna Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan
Dijiwai oleh pasal 1
ayat 2 yang berbunyi: “kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan
menurut UUD “
Dan pasal 2 ayat 1
yang berbunyi :“ majelis permusyawaratan rakyat terdiri atas anggota dewan
perwakilan rakyat dan anggota dewan perwakilan daerah yang dipilih melalui
pemilihan umum”
Hakikat sila ini adalah demokrasi yang terkandung di
dalamnya nilai nilai kerakyatan. Dalam hal ini ada beberapa hal yang harus
dicermati, yakni:
ü Kedaulatan negara berada di
tangan rakyat;
ü Pimpinan kerakyatan adalah hikmat kebijaksanaan yang
dilandasi akal sehat;
ü Manusia Indonesia sebagai warga negara dan warga
masyarakat mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama;
ü Keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat
oleh wakil-wakil rakyat.
ü Permusyawaratan yaitu
mengusahakan putusan bersama secara bulat, baru sesudah itu diadakan tindakan
bersama.
ü Dalam melaksanakan keputusan diperlukan kejujuran
bersama.
v Makna Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Dijiwai oleh pasal 33 ayat 1, 2 dan 3 yang berbunyi :“
ayat 1 : perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas
kekeluargaan”
Ayat 2 : cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara”
Ayat 3 : bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya di
kuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk untuk kemakmuran
rakyat”
Dan pasal 34 ayat 1 yang berbunyi ; “ fakir miskin dan
anak-anak terlantar dipelihara oleh negara"
Arti dan Makna Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh
Rakyat Indonesia adalah :
ü Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti
dinamis dan meningkat.
ü Seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan bagi
kebahagiaan bersama menurut potensi masing-masing.
ü Melindungi yang lemah agar kelompok warga masyarakat
dapat bekerja sesuai dengan bidangnya.
ü Perlakuan yang adil di segala bidang kehidupan
terutama di bidang politik, ekonomi dan sosial budaya;
ü Keseimbangan antara hak dan kewajiban, menghormati hak
milik orang lain;
ü Cinta akan kemajuan dan pembangunan.
C. PENERAPAN SILA-SILA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dari Sila ke I sampai Sila ke V
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari seperti :
v Penerapan nilai “ketuhanan yang maha Esa”
ü Bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta menjalankan kewajiban kita terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.
ü saling menghormati antar umat beragama.
ü menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaanya masing masing
ü membina kerukunan antar pemeluk umat agama.
ü Menyayangi sesama mahkluk Tuhan
yang amah esa.
ü Menyayangi dan melestarikan hewan
dan tumbuhan
ü Serta menjaga kebersihan
v Penerapan nilai “ kemanusiaan yang adil dan beradab”
ü Meningkatkan kemandirian, keberdayaan masyarakat dan
kemitraan;
ü Menumbuhkembangkan kemampauan dan kepeloporan
masyarakat
ü Mengeluarkan saran/pendapat;
ü Menyampaikan informasi atau menyampaikan informasi.
ü Mengembangkan sikap adil terhadap sesama,
ü Tidak membeda-bedakan suku, ras, agama, dan keturunan,
ü Gemar melakukan kegiatan –kegiatan kemanusiaan,
ü Berani membela kebenaran dan keadilan.
ü Sikap hormat dan bekerja sama dengan bangsa –bangsa
lain.
v Penerapan nilai “ persatuan Indonesia”
ü Dengan menjunjung tinggi rasa persatuan dan kesatuan
antar masyarakat
ü menumbuhkan rasa senasib sepenanggungan
ü memiliki rasa Nasionalisme, dan cinta tanah air Indonesia yang tinggi
v Penerapan nilai “ kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”
ü
Mewujudkan,
menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab para
pengambil keputusan dalam pengelolaan lingkungan hidup;
ü
Mewujudkan,
menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kesadaran akan hak dan tanggung
jawab masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup;
ü Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan
meningkatkan kemitraan
ü selalu mengutamakan musyawarah dalam mengambil
keputusan untuk kepentingan bersama, agar tidak terjadi perbedaan pendapat yang
berkepanjangan.
ü Mengembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap
dan suasana kekeluargaan dan kegotong – royong
ü Memiliki sikap tolong menolong antar sesama
v Penerapan nilai “ keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”
Ketetapan MPR RI Nomor IV/MPR/1999, Dalam ketetapan MPR ini penerapan sila keadilan bagi
seluruh rakyat indonesia diatur
sebagai berikut (Penabur Ilmu, 1999 : 40)
ü Mengelola sumber daya alam dan memelihara daya
dukungnya agar bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dari generasi
ke generasi;
ü Meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam dan
lingkungan hidup dengan melakukan konservasi, rehabilitasi dan penghematan
pengunaan dengan menerapkan teknologi ramah lingkungan;
ü Mendelegasikan secara betahap wewenang pemerintah
pusat kepada pemerintah daerah dalam pelaksanaan pengelolaan sumber daya alam
secara selektif dan pemeliharaan ling-kungan hidup, sehingga kualitas ekosistem
tetap terjaga yang diatur dengan undangundang;
ü Mendayagunakan sumber daya alam untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat dengan memperhatikan kelestarian fungsi dan keseim-bangan
lingkungan hidup, pembangunan yang berkelanjutan, kepentingan ekonomi dan
budaya masyarakat lokal serta penataan ruang yang pengaturannya diatur dengan
undang-undang;
D. PENYIMPANGAN NILAI-NILAI SILA PANCASILA
v Fenomena Penyimpangan sila “ ketuhanan yang maha Esa”
Fakta
yang sekarang terjadi :
Agama seperti sebuah permainan bagi rakyat Indonesia.Pancasila
memberikan kebebasan untuk memilih, namun bukan lantas menjadi sebuah permainan sebagai contoh yang
sering kita dengar. Banyak sekali orang-orang, menyebut nama Tuhannya ketika ia menyatakan sumpah
atau janji. Namun kenyataannya? Nonsense! Nama Tuhan seolah-olah hanya sebagai
formalitas untuk sebuah acara atau janji agar semuanya dapat berjalan dengan
lancar (Para pejabat yang melakukan korupsi dan pelanggaran lainnya sebelumnya
telah dilantik melalui sumpah yang mengatas namakan Tuhan sebagai dasarnya. Namun setelah mereka
duduk ditempat yang nyaman, maka sumpah itupun hilang tak berbekas. Itulah yang
dimaksud hanya sebagai formalitas saja).
v Fenomena Penyimpangan Sila “Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab”
Fakta
yang sekarang terjadi :
Rakyat Indonesia 80% kurang memiliki
moral, etika dan adab yang baik. Sebagai contoh,
para wakil rakyat yang duduk di kursi “terhormat” di DPR berlomba-lomba untuk
membuat video porno. Selain itu, publikasi sex bebas seakan menjadi tontonan
kartun yang mudah untuk ditonton dan didapatkan. Pada saat sekarang ini, orang kaya mampu membeli orang
miskin dan memperlakukannya layaknya hewan
peliharaan yang diperlakukan sekehendak hati sang majikan. Hukum di Indonesia pun pada era sekarang sangatlah buruk. Yang kaya mampu
bebas dengan mudahnya walaupun kasus yang dihadapi cukup berat. Sedangkan si
miskin terkurung di dalam sel durjana dengan kasus yang tidak seberapa. Orang miskin semakin miskin dan orang kaya semakin kaya.
v Fenomena Penyimpangan Sila “Persatuan Indonesia”
Fakta
yang sekarang terjadi :
Sekarang
rasa persaudaraan dan sepenanggungan telah terkikis oleh ego pribadi
masing-masing. Ada beberapa daerah yang mencoba melepaskan diri dari Negara
Kesatuan Republik Indonesia seperti Aceh dan Papua. Ada contoh lain, Konflik antar suku yang terjadi di Papua,
Konflik agama yang terjadi di Ambon dan masih banyak lagi. Semua unsur yang
menyebabkan adanya perpecahan bukan tidak mungkin akan menjadi penyebab
kehancuran bangsa Indonesia dalam beberapa waktu ke depan. Sumpah Amukti Palapa
yang dikumandangkan oleh Mahapatih Gadjahmada pada masa Kerajaan Majapahit
hanyalah akan menjadi kiasan yang tidak pernah dilihat oleh anak cucu kita
kelak.
v Fenomena Penyimpangan Sila “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan”
Fakta
yang sekarang terjadi :
Wakil
rakyat kita yang harusnya berjuang untuk rakyat sering
kali mempertontonkan
perilaku yg mencemaskan rakyat ketika menyelesaikan suatu masalah untuk
kepentingan rakyat, perang mulut sampai
adu jotos yang diperagakan di depan kamera. Itulah yang disebut kedewasaan di dalam demokrasi, kebebasan berekspresi dan berpendapat benar-benar di
terapkan oleh anggota DPR itu jelas-jelas menyimpang dari amanat rakyat.sama
halnya dengan anggota DPR dan MPR yang rapat di senayan dalam pembentukan
undang-undang ataupun rapat tahunan selalu banyak yang tidur. Dan biasanya
keputusan yang diambil dewan perwakilan hanya menguntungkan bagi beberapa pihak
saja dan tidak berpihak pada rakyat.
v Fenomena Penyimpangan Sila “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Fakta
yang sekarang terjadi :
1.Kemiskinan
Indonesia adalah sebuah negara yang penuh paradox, negara yang subur dan kekayaan alamnya melimpah, namun masih rakyat tergolong miskin. Hal ini karena rendahnya kualitas SDM Karena latar belakang pendidikan yang masih tergolong rendah dan kualitas moral para pemimpin yang tidak baik. Dan ketidak merataan pembangunan dibeberapa daerah sehingga beberapa wilayah di Indonesia memiliki nilai kemiskinan yang rendah sedangkan daerah lainnya memiliki angka kemiskinan yang tinggi. Jadi ini adalah bukti tidak adilnya pemerintah terhadap kehidupan sosial masyarakat Indonesia yang menyebabkan kemiskinan.
Indonesia adalah sebuah negara yang penuh paradox, negara yang subur dan kekayaan alamnya melimpah, namun masih rakyat tergolong miskin. Hal ini karena rendahnya kualitas SDM Karena latar belakang pendidikan yang masih tergolong rendah dan kualitas moral para pemimpin yang tidak baik. Dan ketidak merataan pembangunan dibeberapa daerah sehingga beberapa wilayah di Indonesia memiliki nilai kemiskinan yang rendah sedangkan daerah lainnya memiliki angka kemiskinan yang tinggi. Jadi ini adalah bukti tidak adilnya pemerintah terhadap kehidupan sosial masyarakat Indonesia yang menyebabkan kemiskinan.
2. Ketimpangan dalam pendidikan
Banyak anak usia sekolah harus putus sekolah karena
biaya, mereka harus bekerja dan banyak yang menjadi anak jalanan. Walaupun
sudah diberlakukannya BOS (Biaya Operasional Sekolah) tapi kenyataannya
pembagiannya masih belum merata diseluruh wilayah Indonesia dan masih banyak
dipotong oleh pihak-pihak tertentu.
3. Ketimpangan dalam pelayanan kesehatan
3. Ketimpangan dalam pelayanan kesehatan
Keadilan dalam kesehatan masih belum dirasakan oleh
masyarakat miskin Indonesia. Seperti belum merasakan manfaat PJKMM (Program jaminan kesehatan
masyarakat miskin) atau ASKESKIN (Asuransi Kesehatan Masyarakat Miskin)
sehingga munculnya anggapan “orang miskin dilarang sakit” karena biaya berobat
di Indonesia bisa dikatakan cukup tinggi dan hanya untuk kalangan menengah ke
atas.
BAB III
PENUTUP
E. KESIMPULAN
Pancasila
adalah dasar Negara Republik Indonesia, ideologi Negara Indonesia, sekaligus
menjadi pandangan hidup
bangsa. Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan Negara Republik
Indonesia. Didalam Pancasila terkandung nilai-nilai luhur, ajaran-ajaran moral yang kesemuanya meruapakan
penjelmaan dari seluruh jiwa manusia Indonesia. Oleh karena itu sebagai upaya
nyata demi kelestarian nilai-nilai luhur pancasila, perlu ditanamkan pengamalan pancasila agar
terwujudnya tujuan dari pancasila dan cita-cita negara dan perlu ada pemahaman kepada generasi penerus
bangsa, lewat pendidikan pancasila di berbagai sekolah.
F. SARAN
Hendaknya seluruh
elemen bangsa Indonesia mengimplementasikan nilai-nilai luhur Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari, demi terciptanya masyarakat bangsa yang bernasionalisme
tinggi. Dan mahasiswa sebagai penerus bangsa harus menanamkan
semangat Bhinneka Tunggal Ika , agar tidak terjadi penyimpangan dalam
menjalankan nilai-nilai pancasila.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar