ekspresikan diri

Kamis, 05 Februari 2015

makalah pancasila makna sila-sila pancasila



MAKALAH pendidikan PANCASILA
MAKNA, penerapan dan penyimpangan SILA-SILA PANCASILA


DISUSUN OLEH :
NAMA : INDAH SARI M. POHAN
DOSEN : Dra. EKA T. DYANA DEWI

program pendidikan diploma iii
 agribisnis sapi perah
divisi kerjasama  pendidikan tinggi pppptk
pertanian cianjur,pt. ultrajaya tbk joint program
politeknik negeri jember
2014



KATA PENGANTAR


            Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya  dapat menyelesaikan penyusunan makalah Pendidikan Pancasila dengan judul “ Makna Dari Sila-Sila Pancasila “.
                        Makalah ini disusun untuk melengkapi sebagian tugas dari mata kuliah Pendidikan  Pancasila yang  berjudul “Makna Dari Sila-Sila Pancasila”  dapat selesai tepat waktu seperti yang telah direncanakan. Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dari peran serta berbagai pihak yang telah memberikan bantuan secara materil dan spiritual, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Kepada Allah SWT yang telah memberi saya kesempatan dan kemampuan untuk menyususn makalah ini
2.      Ibu Dra. Eka T.Dyana Dewi selaku dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila.
3.      Orang tua yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis sehingga makalah ini dapat terselesaikan
4.      Teman-teman yang telah membantu dan memberikan dorongan semangat agar makalah ini dapat diselesaikan.

Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aminn...

Cianjur , 24 Januari 2013

Indah Sari M. Pohan

DAFTAR ISI









BAB I

PENDAHULUAN


A.    LATAR BELAKANG


Kita tentu mengetahui bahwa dasar negara kita adalah pancasila yang di dalamnya terkandung banyak nilai didalam lima garis besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD tahun 1945 adalah dasar negara Indonesia yang didalamnya mengandung ideologi Nasional sebagai cita-cita dan tujuan negara (TAP MPR NO. XVIII/1998).  Pancasila dirumuskan dari kehidupan bangsa Indonesia yang digunakan untuk pedoman bangsa Indonesia dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Perjuangan dalam memperebutkan kemerdekaan tak lepas juga dari nilai Pancasila. Indonesia hidup di dalam berbagai macam keberagaman suku, bangsa, budaya dan agama. Dari keragaman itulah, Indonesia berdiri dalam suatu keutuhan. Menjadi satu kesatuan dan bersatu di dalam persatuan yang kokoh di bawah naungan Pancasila dan semboyannya, “Bhinneka Tunggal Ika”. Dan menjadikan Pancasila sebagai landasan yang menyatukan seluruh rakyat indonesia
 Sejak zaman penjajahan, kita selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. Namun, Jika kita mengamati kejadian di lingkungan masyarakat sekitar kita, kita dapat mengetahui berapa jauh perubahan norma manusia yang melenceng dari kaidah dan nilai Pancasila. Maka, agar Pancasila itu benar- benar terasa dalam kehidupan sehari-hari dan sekaligus melestarikan Pancasila, maka rakyat Indonesia harus berusaha melaksanakan pedoman pengamalan Pancasila, dengan mendarah dagingkan nilai – nilai yang luhur yang terkandung dalam Pancasila.

B.      Rumusan Masalah


1.      Apa saja nilai-nilai yang terkandung di dalam sila-sila Pancasila?
2.      Bagaimana penerapan sila-sila pancasila dalam kehidupan sehari-hari?
3.      Bagaimana fenomena penyimpangan sila-sila pancasila?

C.     Tujuan


1.      Mengetahui nilai-niali yang terkandung dalam sila-sila pancasila
2.      Mengetahui penerapan sila-sila pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
3.      Mengetahui fenomena penyimpangan sila Ketuhanan Yang Maha Esa.



























BAB II

PEMBAHASAN


A.    PENGERTIAN PANCASILA


Pancasila artinya lima dasar atau lima asas yang terkandung di dalamnya nilai Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan serta keadilan sosial bagi seluruh rakyak Indonesia yang akhirnya dibuat sebagai pedoman  Negara Keasatuan Republik Indonesia. Istilah Pancasila telah dikenal sejak zaman Majapahit pada abad XIV yang terdapat dalam buku Negara Kertagama karangan Mpu Prapanca dan buku Sutasoma karangan Mpu Tantular, dalam buku Sutasoma ini, selain mempunyai arti “Berbatu sendi yang lima” (dari bahasa Sangsekerta) Pancasila juga mempunyai arti “Pelaksanaan kesusilaan yang lima” (Pancasila Krama). Dalam pengertian ini, Pancasila disebut juga way of life yaitu, pandangan dunia, pandangan hidup, pegangan hidup dan petunjuk hidup.

B.     MAKNA DARI SILA-SILA PANCASILA

v  Makna Sila Ketuhanan Yang Maha Esa 

Di jiwai oleh pasal 29 ayat 1 yang berbunyi :“negara berdasarkan atas ketuhanan yang maha esa"
Dalam sila pertama ini terkandung nilai religius, antara lain :
1. Kepercayaan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta segala sesuatu dengan sifat-sifat yang sempurna dan suci seperti Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Adil, Maha Bijaksana dan sebagainya;
2. Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yakni menjalankan semua perintah- NYA dan menjauhi larangan-larangannya. Dalam memanfaatkan semua potensi yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Pemurah manusia harus menyadari, bahwa setiap benda dan makhluk yang ada di sekeliling kita merupakan amanat Tuhan yang harus dijaga dan dirawat dengan sebaik-baiknya.
3. Bertoleransi dalam beragama, dalam hal ini toleransi ditekankan dalam beribadah menurut agamanya masing-masing.Negara memberi fasilitator bagi tumbuh kembangnya agama dan iman warga negara dan mediator ketika terjadi konflik agama.

v  Makna sila kemanusiaan yang adil dan beradab 

Dijiwai oleh pasal 24 ayat 1 yang berbunyi : “ kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan”
Dan pasal 27 ayat 1dan 2 yang berbunyi Ayat 1 : “ segala awarga negara bersamaan kedudukannya did dalam hukum dan pmerintahan dsn wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”            Ayat 2 : “ tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”
Menempatkan manusia sesuai dengan hakikatnya sebagai makhluk
Tuhan dan nilai-nilai perikemanusiaan yang harus diperhatikan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini antara lain sebagai berikut :
ü Pengakuan adanya harkat dan martabat manusia dengan segala hak dan kewajiban asasinya;
ü  Perlakuan yang adil terhadap sesama manusia, terhadap diri sendiri, alam sekitar dan terhadap Tuhan;
ü Manusia sebagai makhluk beradab atau berbudaya yang memiliki daya cipta, rasa, karsa dan keyakinan.

v  Makna  Sila Persatuan Indonesia  

Dijiwai oleh pasal 1 ayat 1 yang berbunyi :“ negara Indonesia adalah negara kesatuaan yang berbentuk republik”
Arti dan Makna Sila Persatuan Indonesia, terkandung nilai persatuan bangsa, yaitu:
ü  Wajib membela dan menjunjung tinggi (patriotisme);
ü  Pengakuan terhadap bhinneka tunggal ika (berbeda-beda, tapi tetap satu)
ü  Cinta dan bangga akan bangsa dan Negara Indonesia (nasionalisme).
ü  Menggalang persatuan dan kesatuan Indonesia.
ü  Menghilangkan penonjolan kekuatan atau kekuasaan,keturunan dan perbedaan warna kulit.

v  Makna Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan 

Dijiwai oleh pasal 1 ayat 2 yang berbunyi: “kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD “
Dan pasal 2 ayat 1 yang berbunyi :“ majelis permusyawaratan rakyat terdiri atas anggota dewan perwakilan rakyat dan anggota dewan perwakilan daerah yang dipilih melalui pemilihan umum” 
Hakikat sila ini adalah demokrasi yang terkandung di dalamnya nilai nilai kerakyatan. Dalam hal ini ada beberapa hal yang harus dicermati, yakni:
ü  Kedaulatan negara berada di tangan rakyat;
ü  Pimpinan kerakyatan adalah hikmat kebijaksanaan yang dilandasi akal sehat;
ü  Manusia Indonesia sebagai warga negara dan warga masyarakat mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama;
ü  Keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat oleh wakil-wakil rakyat.
ü  Permusyawaratan yaitu mengusahakan putusan bersama secara bulat, baru sesudah itu diadakan tindakan bersama.
ü  Dalam melaksanakan keputusan diperlukan kejujuran bersama.

v  Makna Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia 

Dijiwai oleh pasal 33 ayat 1, 2 dan 3 yang berbunyi :“ ayat 1 : perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas kekeluargaan”                                  Ayat 2 : cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara”                                                                  Ayat 3 : bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya di kuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk untuk kemakmuran rakyat”
Dan pasal 34 ayat 1 yang berbunyi ; “ fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara"
Arti dan Makna Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia adalah :
ü  Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan meningkat.
ü  Seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan bagi kebahagiaan bersama menurut potensi masing-masing.
ü  Melindungi yang lemah agar kelompok warga masyarakat dapat bekerja sesuai dengan bidangnya.
ü  Perlakuan yang adil di segala bidang kehidupan terutama di bidang politik, ekonomi dan sosial budaya;
ü  Keseimbangan antara hak dan kewajiban, menghormati hak milik orang lain;
ü  Cinta akan kemajuan dan pembangunan.

C.    PENERAPAN SILA-SILA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dari Sila ke I sampai Sila ke V diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari seperti :

v  Penerapan nilai “ketuhanan yang maha Esa” 

ü  Bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta menjalankan kewajiban kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
ü  saling menghormati antar umat beragama.
ü  menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaanya masing masing
ü  membina kerukunan antar pemeluk umat agama.
ü  Menyayangi sesama mahkluk Tuhan yang amah esa.
ü  Menyayangi dan melestarikan hewan dan tumbuhan
ü  Serta menjaga kebersihan

v  Penerapan nilai “ kemanusiaan yang adil dan beradab” 

ü  Meningkatkan kemandirian, keberdayaan masyarakat dan kemitraan;
ü  Menumbuhkembangkan kemampauan dan kepeloporan masyarakat
ü  Mengeluarkan saran/pendapat;
ü  Menyampaikan informasi atau menyampaikan informasi.
ü  Mengembangkan sikap adil terhadap sesama, 
ü  Tidak membeda-bedakan suku, ras, agama, dan keturunan,
ü  Gemar melakukan kegiatan –kegiatan kemanusiaan,
ü  Berani membela kebenaran dan keadilan.
ü  Sikap hormat dan bekerja sama dengan bangsa –bangsa lain.

v  Penerapan nilai “ persatuan Indonesia” 

ü  Dengan menjunjung tinggi rasa persatuan dan kesatuan antar masyarakat
ü  menumbuhkan rasa senasib sepenanggungan
ü  memiliki rasa Nasionalisme, dan cinta tanah air Indonesia yang tinggi

v  Penerapan nilai “ kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan” 

ü  Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab para pengambil keputusan dalam pengelolaan lingkungan hidup;
ü  Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kesadaran akan hak dan tanggung jawab masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup;
ü  Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kemitraan
ü  selalu mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama, agar tidak terjadi perbedaan pendapat yang berkepanjangan.
ü  Mengembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotong – royong
ü  Memiliki sikap tolong menolong antar sesama

v  Penerapan nilai “ keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” 

Ketetapan MPR RI Nomor IV/MPR/1999, Dalam ketetapan MPR ini penerapan sila keadilan bagi seluruh rakyat indonesia diatur sebagai berikut (Penabur Ilmu, 1999 : 40)
ü  Mengelola sumber daya alam dan memelihara daya dukungnya agar bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dari generasi ke generasi;
ü  Meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan melakukan konservasi, rehabilitasi dan penghematan pengunaan dengan menerapkan teknologi ramah lingkungan;
ü  Mendelegasikan secara betahap wewenang pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dalam pelaksanaan pengelolaan sumber daya alam secara selektif dan pemeliharaan ling-kungan hidup, sehingga kualitas ekosistem tetap terjaga yang diatur dengan undangundang;
ü  Mendayagunakan sumber daya alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan memperhatikan kelestarian fungsi dan keseim-bangan lingkungan hidup, pembangunan yang berkelanjutan, kepentingan ekonomi dan budaya masyarakat lokal serta penataan ruang yang pengaturannya diatur dengan undang-undang;

D.    PENYIMPANGAN NILAI-NILAI SILA PANCASILA

v  Fenomena Penyimpangan sila “ ketuhanan yang maha Esa” 

Fakta yang sekarang terjadi :
Agama seperti sebuah permainan bagi rakyat Indonesia.Pancasila memberikan kebebasan untuk memilih, namun bukan lantas menjadi sebuah permainan sebagai contoh yang sering kita dengar. Banyak sekali orang-orang, menyebut nama Tuhannya ketika ia menyatakan sumpah atau janji. Namun kenyataannya? Nonsense! Nama Tuhan seolah-olah hanya sebagai formalitas untuk sebuah acara atau janji agar semuanya dapat berjalan dengan lancar (Para pejabat yang melakukan korupsi dan pelanggaran lainnya sebelumnya telah dilantik melalui sumpah yang mengatas namakan Tuhan sebagai dasarnya. Namun setelah mereka duduk ditempat yang nyaman, maka sumpah itupun hilang tak berbekas. Itulah yang dimaksud hanya sebagai formalitas saja).

v  Fenomena Penyimpangan Sila “Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab” 

Fakta yang sekarang terjadi :
Rakyat Indonesia 80% kurang memiliki moral, etika dan adab yang baik. Sebagai contoh, para wakil rakyat yang duduk di kursi “terhormat” di DPR berlomba-lomba untuk membuat video porno. Selain itu, publikasi sex bebas seakan menjadi tontonan kartun yang mudah untuk ditonton dan didapatkan. Pada saat sekarang ini, orang kaya mampu membeli orang miskin dan memperlakukannya layaknya hewan peliharaan yang diperlakukan sekehendak hati sang majikan. Hukum di Indonesia pun pada era sekarang sangatlah buruk. Yang kaya mampu bebas dengan mudahnya walaupun kasus yang dihadapi cukup berat. Sedangkan si miskin terkurung di dalam sel durjana dengan kasus yang tidak seberapa. Orang miskin semakin miskin dan orang kaya semakin kaya.

v   Fenomena Penyimpangan Sila “Persatuan Indonesia” 

Fakta yang sekarang terjadi :
Sekarang rasa persaudaraan dan sepenanggungan telah terkikis oleh ego pribadi masing-masing. Ada beberapa daerah yang mencoba melepaskan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia seperti Aceh dan Papua. Ada contoh lain, Konflik antar suku yang terjadi di Papua, Konflik agama yang terjadi di Ambon dan masih banyak lagi. Semua unsur yang menyebabkan adanya perpecahan bukan tidak mungkin akan menjadi penyebab kehancuran bangsa Indonesia dalam beberapa waktu ke depan. Sumpah Amukti Palapa yang dikumandangkan oleh Mahapatih Gadjahmada pada masa Kerajaan Majapahit hanyalah akan menjadi kiasan yang tidak pernah dilihat oleh anak cucu kita kelak.

v  Fenomena Penyimpangan Sila “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan” 

Fakta yang sekarang terjadi :
Wakil rakyat kita yang harusnya berjuang untuk rakyat sering kali mempertontonkan perilaku yg mencemaskan rakyat ketika menyelesaikan suatu masalah untuk kepentingan rakyat, perang mulut sampai adu jotos yang diperagakan di depan kamera. Itulah yang disebut kedewasaan di dalam demokrasi, kebebasan berekspresi dan berpendapat benar-benar di terapkan oleh anggota DPR itu jelas-jelas menyimpang dari amanat rakyat.sama halnya dengan anggota DPR dan MPR yang rapat di senayan dalam pembentukan undang-undang ataupun rapat tahunan selalu banyak yang tidur. Dan biasanya keputusan yang diambil dewan perwakilan hanya menguntungkan bagi beberapa pihak saja dan tidak berpihak pada rakyat.


v  Fenomena Penyimpangan Sila “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Fakta yang sekarang terjadi :
1.Kemiskinan
            Indonesia adalah sebuah negara yang penuh paradox
, negara yang subur dan kekayaan alamnya melimpah, namun masih rakyat tergolong miskin. Hal ini karena  rendahnya kualitas SDM Karena latar belakang pendidikan yang masih tergolong rendah dan kualitas moral para pemimpin yang tidak baik. Dan ketidak merataan pembangunan dibeberapa daerah sehingga beberapa wilayah di Indonesia memiliki nilai kemiskinan yang rendah sedangkan daerah lainnya memiliki angka kemiskinan yang tinggi. Jadi ini adalah bukti tidak adilnya pemerintah terhadap kehidupan sosial masyarakat Indonesia yang menyebabkan kemiskinan.
2. Ketimpangan dalam pendidikan
Banyak anak usia sekolah harus putus sekolah karena biaya, mereka harus bekerja dan banyak yang menjadi anak jalanan. Walaupun sudah diberlakukannya BOS (Biaya Operasional Sekolah) tapi kenyataannya pembagiannya masih belum merata diseluruh wilayah Indonesia dan masih banyak dipotong oleh pihak-pihak tertentu.
3. Ketimpangan dalam pelayanan kesehatan
Keadilan dalam kesehatan masih belum dirasakan oleh masyarakat miskin Indonesia. Seperti belum merasakan manfaat PJKMM (Program jaminan kesehatan masyarakat miskin) atau ASKESKIN (Asuransi Kesehatan Masyarakat Miskin) sehingga munculnya anggapan “orang miskin dilarang sakit” karena biaya berobat di Indonesia bisa dikatakan cukup tinggi dan hanya untuk kalangan menengah ke atas.










BAB III

PENUTUP


E.     KESIMPULAN

 Pancasila adalah dasar Negara Republik Indonesia, ideologi Negara Indonesia, sekaligus menjadi pandangan hidup bangsa. Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan Negara Republik Indonesia. Didalam Pancasila terkandung nilai-nilai luhur, ajaran-ajaran moral yang kesemuanya meruapakan penjelmaan dari seluruh jiwa manusia Indonesia. Oleh karena itu sebagai upaya nyata demi kelestarian nilai-nilai luhur pancasila, perlu ditanamkan pengamalan pancasila agar terwujudnya tujuan dari pancasila dan cita-cita negara dan  perlu ada pemahaman kepada generasi penerus bangsa, lewat pendidikan pancasila di berbagai sekolah.

F.     SARAN

Hendaknya seluruh elemen bangsa Indonesia mengimplementasikan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, demi terciptanya masyarakat bangsa yang bernasionalisme tinggi. Dan mahasiswa sebagai penerus bangsa  harus menanamkan semangat Bhinneka Tunggal Ika , agar tidak terjadi penyimpangan dalam menjalankan nilai-nilai pancasila.









DAFTAR PUSTAKA






Tidak ada komentar:

Posting Komentar